Jumat, 29 Mei 2009

keep clean




IT IS NOT ENOUGH TO PROTECTS YOU !

Minggu, 14 Desember 2008

sekarang jam :

ilmu komunikasi

ILMU KOMUNIKASI
Oleh : Rahmat Rabbani
KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA:RUANG LINGKUP DAN FUNGSI
Beberapa kekeliruan tentang komunikasi adalah sebagai berikut :
· Komunikasi itu mudah. Komunikasi adalah kemampuan alamiah; setiap orang mengetahui apa komunikasi itu dan mampu melakukannya.
· Keterampilan komunikasi adalah bakat, sifat bawaan, bukan diperoleh karena usaha atau pendidikan.
· Saya berbicara, karena itu dengan sendirinya saya berkomunikasi.
· Komunikasi terjadi hanya jika saya menghendakinya.
· Kita membutuhkan lebih banyak komunikasi (anggapan kuantitas komunikasi berhubungan dengan kualitas hidup).
· Makna terdapat pada kata-kata.
· Komunikasi adalah suatu panasea universal.

Ruang Lingkup Komunikasi
· Komunikasi hewan
· Komunikasi tumbuhan
· Komunikasi antar manusia

Fungsi-Fungsi Komunikasi
Komunikasi Sosial
Pembentukan Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita.
Pernyataan Eksistensi Diri
Orang berkomunikasi untuk menunjukkan bahwa dirinya eksis.
Contoh :
– Fenomena seorang anak yang berbicara sendirian untuk menunjukkan bahwa dirinya eksis.
Komunikasi Ekspresif
Komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun terutama yang penting lewat perilaku non verbal.
Contoh:
– Seorang ibu membelai kepala anaknya untuk menunjukkan rasa sayang.
– Seseorang menyatakan cinta atau kasih sayang dengan memberikan bunga kepada orang yang dikasihinya.

Komunikasi Ritual
Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif yang menampilkan perilaku-perilaku yang bersifat simbolik.
Contoh :
– Acara Ulang Tahun (menyanyikan lagu Happy Birthday dan pemotongan kue)
– Pertunangan (melamar, tukar cincin)
– Pernikahan (ijab qabul, sungkem kepada orang tua, dan sebagainya)
– Ritus-ritus lainnya seperti berdoa (shalat, sembahyang, misa)

Komunikasi Instrumental
Tujuan umum:
Menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur.


SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI
· Periode tradisi retorika
· Periode pertumbuhan: 1900-Perang Dunia II
· Periode konsolidasi: Perang Dunia II-1960-an
· Periode teknologi komunikasi: 1960-an – sekarang.

Periode tradisi retorika
Perkembangan lahirnya ilmu komunikasi dapat ditelusuri sejak peradaban Yunani Kuno beberapa ratus tahun sebelum Masehi.
Sebutan “komunikasi” dalam konteks arti yang berlaku sekarang ini memang belum dikenal saat itu.
Istilah yang berlaku pada zaman tersebut adalah “retorika”.

Periode pertumbuhan: 1900-Perang Dunia II
Pertumbuhan komunikasi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial barangkali dapat dikatakan dimulai pada awal abad ke 19.
Tiga perkembangan penting yang terjadi pada masa ini.
– Pertama, adalah penemuan-penemuan teknologi komunikasi seperti, telepon, telegrap, radio, televisi, dan lain-lain.
– Kedua, proses industrialisasi dan modernisasi yang terjadi di negara-negara Eropa Barat dan Amerika.
– Ketiga, pecahnya Perang Dunia I dan II.
Periode konsolidasi: Perang Dunia II-1960-an
Disebut sebagai periode konsolidasi, Karena pada masa ini konsolidasi pendekatan ilmu komunikasi sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh tiga (3) hal:
– Adanya adopsi perbendaharaan istilah-istilah yang dipakai secara seragam.
– Munculnya buku-buku dasar yang membahas tentang pengertian dan proses komunikasi.
– Adanya konsep-konsep baku tentang dasar-dasar proses komunikasi. Pendekatan komunikasi telah menjadi suatu pendekatan yang lintas disipliner dalam arti mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya, karena disadari bahwa komunikasi merupakan suatu proses sosial yang kompleks.
Periode teknologi komunikasi: 1960-an – sekarang.
Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disiplin telah mulai memasuki periode “take off” (tinggal landas) sejak tahun 1950.
Secara institusional kepesatan perkembangan ilmu komunikasi tercermin dalam beberapa indikator
– jumlah universitas yang menyelenggarakan program pendidikan komunikasi semakin banyak dan tidak hanya terbatas di negara-negara maju seperti AS, tetapi juga negara-negara berkembang di Asia, Amerika Latin dan Afrika.
– asosiasi-asosiasi profesional di bidang ilmu komunikasi juga semakin banyak, tidak saja dalam jumlahnya tetapi juga cakupan keanggotaannya yang regional dan internasional.
– semakin banyaknya pusat-pusat penelitian dan pengembangan komunikasi.

DEFINISI ILMU KOMUNIKASI
Salah satu persoalan di dalam memberi pengertian komunikasi, yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya.
Hal ini disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya, psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, matematika, elektro, dll.
Tahun 1976, Frank Dance & Carl Larson telah mengumpulkan 126 definisi komunikasi.

Definisi Ilmu Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
(Hovland, Janis & Kelley; 1953)
Definisi Ilmu Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa” dan “dengan akibat atau hasil apa” (Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect).
(Lasswell, 1960)
Definisi Ilmu Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
(Rogers dan Lawrence Kincaid, (1981))

Tiga Konseptualisasi Komunikasi
John R. Wenburg dan William W. Wilmot, Kenneth K.Soreno dan Edwar M. Bodaken ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi yaitu :
· Komunikasi sebagai tindakan satu arah
· Komunikasi sebagai interaksi
· Komunikasi sebagai transaksi


1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap-muka) ataupun melalui media.
Contoh definisi komunikasi:
Theodore M. Newcomb: “setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”,
Lainnya seperti definisi Carl I. Hovland, Everett M. Rogers, dan Harold Laswell.

2. Komunikasi sebagai interaksi
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian.
Sedikit lebih dinamis dibandingkan komunikasi sebagai tindakan satu arah. Namun, pandangan ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima pesan, karena itu masih tetap berorientasi sumber, meskipun peran tersebut dilakukan secara bergantian.
Unsur lain yang dapat ditambahkan dalam konseptualisasi ini adalah umpan balik (feedback).

3. Komunikasi sebagai transaksi
Dalam pandangan ini komunikasi bersifat dinamis. Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang disengaja atau respons yang dapat diamati. Artinya, komunikasi terjadi apakah para pelakunya sengaja atau tidak. Gaya pakaian dan rambut, ekspresi wajah nada suara itu mengkomunikasikan sesuatu.



KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI
1. Komunikator
Pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Komunikator boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara.

2. Komunikan
Komunikan sering juga disebut penerima (receiver). Dalam komunikasi massa, komunikan lazim disebut khalayak (audience), sasaran/tujuan (destination), pemirsa, pendengar (listener), penafsir ( interpreter) yaitu orang yang menerima pesan dari sumber.

3. Encoding & Decoding
Encoding: Tindakan menghasilkan pesan, misalnya, berbicara atau menulis.
Decoding: Tindakan menerima pesan, misalnya, mendengarkan atau membaca.
4. Pesan
Seperangkat simbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud.
5. Saluran atau media
Alat atau wahana untuk menyampaikan pesan.
6. Feedback / umpan balik
Yaitu jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya.
7. Noise atau gangguan
Sesuatu yang mendistorsi pesan. Terdiri dari :

a. Gangguan fisik.
Sifatnya teknis, misalnya : berisik karena da mobil yang lewat, dll
b. Gangguan psikologis.
Ditimbulkan akibat prasangka dan bias pada sumber atau penerima.
c. Gangguan semantik.
Ketika pembicara dan pendengar memberi erti yang berlainan. Misalnya : orang berbicara dengan bahasa yang berbeda. Jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar.
9. Efek
ialah apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. Pada setiap tindakan komunikasi selalu ada konsekuensi. Terdapat sedikitnya 3 tataran efek, yaitu:
a. Kognitif (penambahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu)
b. Afektif (perubahan sikap, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu)
c. Konatif (tingkah laku yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu)
10. Lingkungan/Konteks

Kamis, 11 Desember 2008

Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis atau STMB Telkom berubah status menjadi institut. Dengan demikian, namanya pun ikut berganti menjadi Institut Manajemen Telkom. Perubahan ini salah satunya bertujuan mengejar reputasi internasional.
Perubahan status ini terungkap dalam peluncuran IM Telkom, Sabtu (12/7), yang dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Fasli Jalal, Direktur Human Capital and General Affairs PT Telkom Faisal Syam, dan pejabat dari Lemhanas.
Fasli Jalal yang hadir mewakili Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo mengatakan, perubahan bentuk institusi (IM Telkom) bukanlah sebuah hadiah dari pemerintah, melainkan wujud kepercayaan kepada lembaga perguruan tinggi agar meningkatkan kualitas dan konsistensinya dalam memajukan pendidikan nasional.
Ia berpesan, perguruan tinggi, khususnya IM Telkom, hendaknya menumbuhkan kreativitas dan inovasi kepada mahasiswa. Kreativitas dan ilmu pengetahuan ini adalah bentuk aset tidak berwujud yang menjadi kunci daya saing bangsa. Faisal Syam mengatakan, lulusan IM Telkom ke depan diharapkan bisa bersaing di kancah global. “Kita boleh bermimpi lulusan IMT nantinya bisa bersaing secara internasional. Dan, IMT mengalahkan Universitas Multimedia Malaysia,” tuturnya.
Mewakili Yayasan Pendidikan Telkom, Faisal mengatakan, IMT ditargetkan bisa menjadi universitas bereputasi dunia pada tahun 2017. Ia mengatakan, SDM berkualitas rendah di bidang teknologi dari Asia Tenggara macam Filipina dan Vietnam kini sudah bisa menembus pasar kerja Amerika Serikat.
Maka, tidak memungkinkan Indonesia melakukan hal serupa. Menurut Rektor IM Telkom Asep Suryana Natawiria, perubahan status ini merupakan implikasi dari kebutuhan dan pengembangan perguruan tinggi. Termasuk, mengejar status universitas kelas dunia. “Ada tidak universitas kelas dunia itu berbentuk sekolah?” gugatnya menjelaskan.
IM Telkom merupakan satu dari empat perguruan tinggi yang berada di bawah naungan YPT Telkom. Tiga PT lainnya adalah Institut Teknologi Telkom, Politeknik Telkom, dan NTC Telkom.

Jumat, 28 November 2008

menghakimi peran media massa

OLEH : RAHMAT RABBANI
MENGHAKIMI PERAN MEDIA MASSA

Pernyataan bahwa media massa, khususnya televisi, dituding ikut menjadi penyebab maraknya kekerasan dan kejahatan akhir-akhir ini bukan merupakan hal baru. Dampak dari pemuatan ataupun penayangan memang memberikan berbagai kemungkinan. Ketika kejahatan,kekerasaan,fenomena social negative lainnya mulai merebak di masyarakat maka media massa di hujat sebagai pemicunya. Hal ini bisa dilihat melalui Contoh kasus seorang istri yang memutilasi suaminya yang ketika diwawancarai mengaku bahwa ia terinspirasi dari kisah fery idam adriansyah yang diliput oleh media massa beberapa waktu lalu secara besar-besaran,kemudian masyarakat mengatakan Media massa lah yang berperan sebagai pemicunya.Namun, ketika media memberikan informasi dengan cepat,akurat,berita yang aktual,hiburan dan penyampaian suatu kejadian dengan cepat maka orang-orang berdecak kagum dan berterima kasih.
Media massa pada dasarnya adalah institusi yang berperan sebagai agent of change,yatu sebagai institusi pelopor perubahan.Dalam menjalankan paradigma nya ini media massa berperan sebagai institusi pencerahan masyarakat,yaitu perannya sebagai media edukasi.,media informasi yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasinya kepada masyarakat dan media hiburan sebagai institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan,katalisator perkembangan kebudayaan..Di era globalisasi informasi sekarang ini media massa merupakan suatu hal yang sangat vital bagi masyarakat pada umumnya. Media berperan besar dalam berbagai aspek ekonomi,sosial,politik,budaya dan keamanan.
Sesuai dengan konsepnya cara kerja media massa adalah srentak dan massal. Semua informasi berasal dari satu sumber yang disebarkan kepada masyarakat dengan suatu media secara massal. Tayangan kekerasan, apalagi mendetail dengan durasi lama, bisa meningkatkan perilaku agresif, tidak peka terhadap kekerasan dan kejahatan, atau sebaliknya menimbulkan rasa takut.ini tergantung pada suatu individu menyikapinya.
Media memiliki idealisme sebagai pendidik masyarakat. Sebagai bagian pelengkap industri media, masuklah dunia hiburan yang lebih dikenal dengan edutainment,kepentingan komersial lebih sering didahulukan. Faktor daya tarik dan daya pikat menjadi suatu hal yang lebih diutamakan daripada idealismenya sebagai pendididk.
Persaingan antarmedia sangat keras,seperti slogan CNN, slow news no news. Program yang menarik di antaranya tontonan bearoma kekerasan,jagoan,sex dan tayangan berselera rendah, dirasa lehbih menarik yang bisa dilihat dari banyaknya pemasangan iklan.Bahkan tayangan seperti itu kerap masuk kedalam tayangan waktu utama(prime time).
Bagi industri media, iklan adalah jantung bila di ibaratkan pada tubuh manusia,memiliki peranan yang sangat penting. Produk diiklankan semenarik mungkin dengan harapan massa akan membeli produk tersebut dan fenomena ini membuat prusahaan menggunakan media sebagai sarana promosi tanpa memperhatikan bahaya latennya. Idealisme sebagai pendidik kerap dilupakan karena didorong dengan nafsu untuk meraup keuntungan yang besar.Sebagai industri yang padat modal, produksi suatu tayangan butuh biaya berlipat daripada biaya produksi media cetak.
Media massa elekttronik memiliki kelebihan bila di bandingkan dengan media cetak.penonton tidak perlu bisa baca tulis, yang berbeda dengan pembaca. Sesuai dengan teori bahwa umpan balik yang diterima oleh televisi biasanya bersifat tertunda,sedangkan pada media cetak pembaca lebih diberi kesempatan untuk berdialog lewat teks..
Televisi adalah media paling populer dan media paling massal saat ini,sehingga apabila sesuatu ditayangkan di televisi maka akan terkonstruksi sebuah image pada khalayak yang menonton nya.Perilaku masyarakat lebih gampang dipengaruhi dan dikonstruksi lewat media televisi. Sirkulasi informasi yang luas dan cepat dengan sebaran yang merata televisi mengkontruksi opini massa,masa cenderung apriori dan opini massa cenderung sinis.Acara-acara talkshow interaktif,musik,film,relity show,infotainment,musik lebih disukai masyarakat. Semua tayangan gambar dan suara dimasukan kedalam televisi. pengaruh media massa terdiri atas 3 jenis, pertama: menimbulkan peniruan langsung (copy-cut), kedua: menyebabkan ketumpulan terhadap norma (desensitisation), dan ketiga: terbebas dari tekanan psikis (catharsis) bagi khalayak media massa. Pandangan kedua menempatkan media sebagai teks yang merepresentasikan makna, baik makna yang berasal dari realitas empiris maupun yang diciptakan oleh media. Dengan demikian realitas media dipandang sebagai bentukan makna yang berasal dari masyarakat, baik karena bersifat imperatif dari faktor-faktor yang berasal dari masyarakat, maupun berasal dari orientasi kultural pelaku media. Dari sini media dilihat pada satu sisi sebagai instrumen dari kekuasaan (ekonomi dan/atau politik) dengan memproduksi kultur dominan untuk pengendalian (dominasi dan hegemoni) masyarakat, dan pada sisi lain dilihat sebagai institusi yang memiliki otonomi dan independensi dalam memproduksi budaya dalam masyarakat.
Kekuatan media yang sering disebut sbagai the big four yaitu berada dibawah eksekutif,legislative,yudikatif dan jurnalistik menunjukan berapa besarnya peran yang dimilikinya. Mengingat akan strategisnya peran yang dimiliki oleh media elekrtronik,televise,dengan kemampuan mempengaruhi lebih besar harusnya dapat kembali menjalankan idealismenya sebagai pendidik.bukan hanya semata untuk mencari keuntungan tanpa memperhatikan dampak yang ditimbulkan..
Tudingan dan penghakiman media massa khususnya televisi tak bisa disangkal. Kelebihan yang dimiliki seharusnya digunakan secara bertanggung jawab dengan memperhatikan beragam aspek social. peran media massa seperti pisau bermata dua, berperan positif sekaligus juga berperan negatif. Peran positif media massa berupa: kontribusi dalam menyebarluaskan dan memperkuat kesepahaman antarwarga; pemahaman terhadap adanya kemajemukan sehingga melahirkan penghargaan terhadap budaya lain; sebagai ajang publik dalam mengaktualisasikan aspirasi yang beragam. Peran negatif media massa dapat berujud sebagai berikut: media memiliki dan kekuatan ’penghakiman’ sehingga penyampaian yang stereotype, bias, dan cenderung imaging yang tidak sepenuhnya menggambarkan realitas bisa nampak seperti kebenaran yang terbantahkan; media memiliki kekuatan untuk menganggap biasa suatu tindakan kekerasan. Program-program yang menampilkan kekerasan yang berbasiskan etnis, bahasa dan budaya dapat mendorong dan memperkuat kebencian etnis dan perilaku rasis; media memiliki kekuatan untuk memprovokasi berkembangnya perasaan kebencian melalui penyebutan pelaku atau korban berdasarkan etnis atau kelompok budaya tertentu. Secara konseptual, keberadaan media massa dan masyarakat perlu dilihat secara bertimbal balikDan masyarakat pun diharapkan agar dapat bersikap lebih kritis,jeli dan pintar dalam menyikapi kejadian ini,masyarakat jangan hanya di konstruksi dan melakukan apapun yang di citrakan oleh media. Bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan media di satu pihak harus memenuhi kebutuhannya sebagai sebuah organisasi profit dan di satu sisi sebagai pendidik masyarakat. Masyarakat pun harus berterima kasih kepada media akan besarnya informasi yang diberikan oleh media.
Program tayangan dengan konsep dasar edutainment haruslah lebih dikembangkan,konsep edutainment ini bisa diaplikasikan dengan berbagai ragam hal yang menarik tapi mendidik,karena media,televisi khususnya, mendidik sekaligus menghibur.kita manfaatkan televisi dengan kelebihannya sebagai sumber informasi guna mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.

Rabu, 19 November 2008